Skip to main content

Featured

034-Culagopalaka Sutta.

CULAGOPALAKA SUTTA Pendahuluan Seperti sutta 33, Sutta ini juga memperkenalkan kiasan mengenai penggem­bala cakap/mampu/tangkap dan tidak cakap tetapi mereka ini dipakai pada per­soalan subyek yang berbeda. Seorang penggembala (sapi) yang tidak cakap di­bandingkan dengan guru-guru agama yang tidak trampil di dalam dunia ini (karena mereka tidak tahu mengajar orang-orang hidup dengan penuh kedamaian, begitu juga guru lainnya karena mereka memilik kebahagiaan sendiri); dunia yang akan datang ( tidak mengetahui tindakan apa yang dianjurkan untuk mencapai kelah­iran kembali yang baik, atau memegang pandangan penghancur lainnya yang menya­takan tidak ada kehidupan berikutnya); yang menjadi milik Mara (seluruh dunia diliputi oleh keinginan dan hawa nafsu, sekalipun surga rasa keinginan atau buah atas dari keinginan itu menjadi milik Mara); apa saja yang bukan milik Mara (adalah dunia yang berupa atau tanpa rupa yang berada diluar jangkauan Mara; dasar mereka bukan keing

VII.(1) JAWABAN MENGENAI PERMULAAN UPOSATHA(Uposathadivissajjana)

VII. (1) JAWABAN MENGENAI PERMULAAN UPOSATHA[1]
(Uposathādivissajjana)

[142] Apa yang menjadi permulaan Sidang Sangha mengenai Uposatha, apa yang menjadi pertengahan, apa yang menjadi akhir? Apa yang menjadi permulaan Sidang Sangha mengenai Undangan… Apa yang menjadi permulaan Sidang Sangha celaan… petunjuk… pembuangan… rekonsiliasi… pengangguhan… masa percobaan yang mengagumkan, pengembalian ke permulaan, hukuman mānatta (disiplin), rehabilitasi, apa yang menjadi permulaan Sidang Sangha mengenai pentahbisan, apa yang menjadi pertengahan, apa yang menjadi akhir? Apa yang menjadi permulaan pembatalan Sidang Sangha celaan… petunjuk… pembuangan… rekonsiliasi… pengangguhan… Apa yang menjadi permulaan putusan tidak bersalah… putusan bekas penyakit jiwa… putusan keburukan tertentu… a covering over (as) with grass… Apa yang menjadi permulaan perjanjian mengenai pemberi wejangan bhikkhuni… perjanjian untuk pergi keluar, terpisah dari ketiga jubahnya… perjanjian mengenai permadani[2]… perjanjian mengenai pemindah perak[3]… mengenai pemilik jubah terluar[4]… mengenai pemilik patta[5]… mengenai tongkat penyangga[6]… mengenai tali[7]… mengenai tongkat penyangga dan tali,36 apa yang menjadi pertengahan, apa yang menjadi akhir?
Apa yang menjadi Sidang Sangha Uposatha, apa yang menjadi pertengahan, apa yang menjadi akhir? “ Menjadi satu kesatuan”[8] merupakan permulaan Sidang Sangha mengenai Uposatha, pelaksanaan[9] merupakan pertengahan, kesimpulan merupakan akhir. Apa yang menjadi permulaan Sidang Sangha mengenai Undangan…? “Menjadi satu kesatuan” merupakan permulaan… kesimpulan merupakan akhir. Apa yang menjadi permulaan Sidang Sangha celaan… petunjuk… pembuangan… rekonsiliasi… pengangguhan… masa percobaan yang mengagumkan… mengembalikan ke permulaan… hukuman mānatta (disiplin)… rehabilitasi… Masalah dan individu merupakan permulaan, tindakan berada di pertengahan, resolusi merupakan akhir.[10] Apa yang menjadi permulaan Sidang Sangha pentahbisan…? Individu merupakan permulaan Sidang Sangha pentahbisan, tindakan merupakan pertengahan, resolusi merupakan akhir.
Apa yang menjadi permulaan pembatalan Sidang Sangha celaan… petunjuk… pembuangan… rekonsiliasi… pengangguhan, apa yang menjadi pertengahan, apa yang menjadi akhir? Tingkah laku sopan merupakan permulaan, tindakan merupakan pertengahan, resolusi merupakan akhir.[11]
Apa yang menjadi permulaan putusan tidak bersalah… [143] putusan bekas penyakit jiwa… keputusan keburukan tertentu… a covering over (as) with grass… perjanjian mengenai pemberi wejangan bhikkhuni… perjanjian mengenai tongkat penyangga dan tali, apa yang menjadi pertengahan, apa yang menjadi akhir? Masalah dan individu merupakan permulaan, tindakan merupakan pertengahan, resolusi merupakan akhir. [1]












[1] Ini akan kelihatan kalau judul ini telah diambil Oldenberg dari VA. 1346, dan menunjuk hanya ke [1], [2] disebut Atthavasappakarana.
[2] Pengampunan. 14.
[3] Pengampunan. 18.
[4] Vin. ii, 177 (CV. IV. 21, 3).
[5] Pengampunan 22, 2, 1.
[6] CV. V, 24, 2. untuk yang ini dan berikutnya lihat di atas VI, 3 (sampai akhir).
[7] CV. V, 24, 3.
[8] Lihat MV. II, 14.
[9] VA. 1346 berbicara tentang pubbakiccaṁ katvā, mungkin menunjuk kepada MV. II, 20.

[10] Lihat CV. 1, 1-8.
[11] CV. 1, 5, 6.

Popular Posts