Skip to main content

Featured

034-Culagopalaka Sutta.

CULAGOPALAKA SUTTA Pendahuluan Seperti sutta 33, Sutta ini juga memperkenalkan kiasan mengenai penggem­bala cakap/mampu/tangkap dan tidak cakap tetapi mereka ini dipakai pada per­soalan subyek yang berbeda. Seorang penggembala (sapi) yang tidak cakap di­bandingkan dengan guru-guru agama yang tidak trampil di dalam dunia ini (karena mereka tidak tahu mengajar orang-orang hidup dengan penuh kedamaian, begitu juga guru lainnya karena mereka memilik kebahagiaan sendiri); dunia yang akan datang ( tidak mengetahui tindakan apa yang dianjurkan untuk mencapai kelah­iran kembali yang baik, atau memegang pandangan penghancur lainnya yang menya­takan tidak ada kehidupan berikutnya); yang menjadi milik Mara (seluruh dunia diliputi oleh keinginan dan hawa nafsu, sekalipun surga rasa keinginan atau buah atas dari keinginan itu menjadi milik Mara); apa saja yang bukan milik Mara (adalah dunia yang berupa atau tanpa rupa yang berada diluar jangkauan Mara; dasar mereka bukan keing

XIV.SINOPSIS KATHINA (Kathinabheda)

XIV. SINOPSIS KAṬHINA
(Kaṭhinabheda)

[172] Oleh siapakah, barang tenunan kaṭhina tidak secara resmi dibuat[1]? Bagaimana barang tenunan kaṭhina tidak secara resmi dibuat? Bagaimana barang tenunan kaṭhina dibuat secara resmi?
“Oleh siapakah, barang tenunan kaṭhina tidak secara resmi dibuat?” maksudnya: barang tenunan kaṭhina dibuat secara tidak resmi oleh dua individu: individu yang tidak secara resmi membuatnya dan individu yang tidak menyatakan terima kasih.[2] Barang tenunan kaṭhina tidak secara resmi dibuat oleh dua individu ini.
“Oleh siapakah, barang tenunan kaṭhina secara resmi dibuat?” maksudnya: barang tenunan kaṭhina secara resmi dibuat oleh dua individu: oleh individu yang secara resmi membuatnya dan individu yang menyatakan terima kasih. Barang tenunan kaṭhina secara resmi dibuat oleh dua individu ini.
“Bagaimana barang tenunan kaṭhina tidak secara resmi dibuat?” maksudnya: barang tenunan kaṭhina tidak secara resmi dibuat dalam dua puluh empat cara. Barang tenunan kaṭhina tidak secara resmi dibuat hanya dengan menandainya[3]… (MV. VII, 1, 5)… Maka itu barang tenunan kaṭhina tidak secara resmi dibuat.
Sindiran[4] dinamakan: dia menyindir, berkata “Saya akan secara resmi membuat kaṭhina dari barang tenunan ini”. Pembicaraan tak langsung dinamakan: dia membuat pembicaraan tak langsung, berkata “Saya akan mendapatkan[5] barang tenunan untuk kaṭhina dari pembicaraan tak langsung”. Sementara dinamakan: itu dinamakan pemberian yang tidak boleh diambil untuk diri sendiri. Penundaan dinamakan: ada dua jenis penundaan: penundaan pelaksanaan dan penundaan kepemilikan. Untuk diserahkan dinamakan: jika permulaan rusak sewaktu dibuat.[6] Dengan dua puluh empat cara ini, barang tenunan kaṭhina tidak secara resmi dibuat.
“Bagaimana barang tenunan kaṭhina secara resmi dibuat?” maksudnya: barang tenunan kaṭhina secara resmi dibuat dengan tujuh belas cara. Barang tenunan kaṭhina secara resmi dibuat ketika itu tidak kotor… (lihat MV. VII, 1, 6)… Maka itu barang tenunan kaṭhina secara resmi dibuat. Dengan tujuh belas cara inilah barang tenunan kaṭhina secara resmi dibuat. [1]
Berapa hal yang dihasilkan dengan pembuatan resmi barang tenunan kaṭhina? Dengan pembuatan resmi barang tenunan kaṭhina, ada lima belas hal yang dihasilkan[7]: delapan dasar,[8] dua rintangan,[9] lima keuntungan.[10] Dengan pembuatan resmi barang tenunan kaṭhina, lima belas hal ini dihasilkan. [1]
[173] Dari praktik[11] berapa banyak hal bersandar pada kondisi sebab musabab, bersandar pada kondisi seketika, bersandar pada kondisi dasar, bersandar pada kondisi dorongan, bersandar pada kondisi sebelum pemunculan, bersandar pada kondisi pasca pemunculan, bersandar pada kondisi bersama dengan pemunculan[12]?
Dari tindakan sebelumnya[13] berapa banyak hal bersandar pada kondisi sebab musabab…?
Dari pemindahan[14] berapa banyak hal, dari pemberian[15] berapa banyak hal, berapa banyak hal dari pembuatan resmi, dari dasar dan rintangan berapa banyak hal, dari pakaian[16] berapa banyak hal yang bersandar pada kondisi sebab musabab… bersandar pada kondisi bersama dengan pemunculan? [2]
Tindakan sebelumnya merupakan praktik yang bersandar pada kondisi sebab musabab, bersandar pada kondisi seketika, bersandar pada kondisi dasar, bersandar pada kondisi dorongan. Praktik merupakan kondisi tindakan sebelumnya melalui kondisi sebelum pemunculan. Tindakan sebelumnya merupakan kondisi praktik melalui kondisi pasca pemunculan. Lima belas hal bersandar pada kondisi bersama dengan pemunculan. [3]
Pemindahan merupakan kondisi tindakan sebelumnya melalui kondisi sebab musabab, itu bersandar pada kondisi seketika, itu bersandar pada kondisi dasar, itu bersandar pada kondisi dorongan. Tindakan sebelumnya merupakan kondisi pemindahan melalui kondisi sebelum pemunculan. Pemindahan merupakan kondisi tindakan sebelumnya melalui kondisi pasca pemunculan. Lima belas hal bersandar pada kondisi bersama dengan pemunculan. [4]
Pemberian merupakan kondisi pemindahan melalui kondisi sebab musabab… kondisi seketika… kondisi dasar… kondisi dorongan. Pemindahan merupakan kondisi pemberian melalui kondisi sebelum pemunculan. Pemberian merupakan kondisi pemindahan melalui kondisi pasca pemunculan. Lima belas hal bersandar pada kondisi bersama dengan pemunculan. [5]
Pembuatan resmi merupakan kondisi pemberian melalui kondisi sebab musabab… seketika… dasar… kondisi dorongan. Pemberian merupakan kondisi pembuatan resmi melalui kondisi sebelum pemunculan. Pembuatan resmi merupakan kondisi pemberian melalui kondisi pasca pemunculan. Lima belas hal bersandar pada kondisi bersama dengan pemunculan. [6]
Dasar dan rintangan merupakan kondisi pembuatan resmi melalui sebab musabab… seketika… dasar… kondisi dorongan. Pembuatan resmi merupakan kondisi dasar dan rintangan melalui kondisi sebelum pemunculan. Dasar-dasar dan rintangan-rintangan merupakan kondisi pembuatan resmi melalui kondisi pasca pemunculan. Lima belas hal bersandar pada kondisi bersama dengan pemunculan. [7]
[174] Harapan[17] dan kurangnya harapan17 merupakan kondisi pakaian melalui sebab musabab… seketika… dasar… kondisi dorongan. Pakaian merupakan kondisi harapan dan kurangnya harapan melalui kondisi sebelum pemunculan. Harapan dan kurangnya harapan merupakan kondisi pakaian melalui kondisi pasca pemunculan. Lima belas hal bersandar pada kondisi bersama dengan pemunculan. [8] [2]
Apa yang menjadi sumber, apa yang menjadi pemunculan, apa yang melahirkan, apa yang menjadi asal mula, apa yang menimbulkan, apa yang menjadi asal mula tindakan sebelumnya? Apa yang menjadi sumber… apa yang menjadi asal mula pemindahan? Apa yang menjadi sumber… apa yang menjadi asal mula pemberian… pembuatan resmi? Apa yang menjadi sumber… apa yang menjadi asal mula dasar-dasar dan rintangan-rintangan… harapan dan kurangnya harapan?
Praktik merupakan sumber, praktik merupakan pemunculan… praktik merupakan asal mula tindakan sebelumnya. Tindakan sebelumnya merupakan sumber… asal mula pemindahan. Pemindahan merupakan sumber… pemberian. Pemberian merupakan sumber… pembuatan resmi. Pembuatan resmi merupakan sumber… pemberian. Dasar dan rintangan merupakan sumber… pembuatan resmi. Harapan dan kurangnya merupakan sumber pakaian… asal mula pakaian. [1]
Apa yang menjadi sumber, apa yang menjadi pemunculan… apa yang menjadi asal mula praktik… tindakan sebelumnya… pemindahan… pemberian… pembuatan resmi… dasar dan rintangan… pakaian? Apa yang menjadi sumber… apa yang menjadi asal mula harapan dan kurangnya harapan?
Sebab merupakan sumber, sebab merupakan pemunculan… praktik… Sebab merupakan sumber, sebab merupakan… asal mula harapan dan kurangnya harapan. [2]
Apa yang menjadi sumber… praktik… Apa yang menjadi sumber… apa yang menjadi asal mula harapan dan kurangnya harapan?
Kondisi merupakan sumber, kondisi merupakan pemunculan… praktik… Kondisi merupakan sumber, kondisi merupakan… asal mula harapan dan kurangnya harapan. [3]
Dengan berapa hal tindakan resmi digolongkan? Tindakan resmi digolongkan dengan tujuh hal: dengan pembersihan, dengan perhitungan,[18] dengan pemotongan,[19] dengan penyatuan,[20] dengan menjahit, dengan pencelupan, dengan yang diperkenankan. Tindakan resmi digolongkan dengan tujuh hal ini.
Dengan berapa hal pemindahan digolongkan? Pemindahan digolongkan dengan tiga hal: dengan jubah luar, dengan jubah atas, dengan jubah dalam.[21]
Dengan berapa hal pemberian digolongkan? … dengan tiga hal: dengan jubah luar, dengan jubah atas, dengan jubah dalam.
Dengan berapa hal pembuatan resmi digolongkan? Pembuatan resmi digolongkan dengan satu hal: dengan mulai dari ucapan.[22] [4]
Berapa banyak barang tenunan kaṭhina, berapa banyak hal, berapa banyak bahan[23]? [175] Satu akar barang tenunan kaṭhina: Sangha[24]; tiga hal: jubah luar, jubah atas, jubah dalam[25]; enam bahan: linan, katun, sutera, wol, rami kasar, kain kampas. [5]
Apa yang menjadi permulaan barang kaṭhina, apa yang berada di tengah, apa yang menjadi akhir? Tindakan sebelumnya merupakan permulaan barang kaṭhina, pelaksanaan berada di tengah, pembuatan resmi merupakan akhir. [6]
Ketika individu memiliki berapa banyak sifatkah, dia tidak sanggup secara resmi membuat barang kaṭhina? Ketika individu memiliki berapa banyak sifatkah, dia sanggup secara resmi membuat barang kaṭhina? Ketika individu memiliki delapan sifat dia tidak sanggup secara resmi membuat barang kaṭhina. Ketika individu memiliki delapan sifat dia sanggup secara resmi membuat barang kaṭhina. Memiliki delapan sifat yang manakah, individu tidak sanggup secara resmi membuat barang kaṭhina? Dia tidak mengetahui tindakan sebelumnya… pemindahan… pemberian… pembuatan resmi… dasar… rintangan… penarikan[26]… keuntungan. Memiliki delapan sifat inilah individu sanggup secara resmi membuat barang kaṭhina. Memiliki delapan sifat yang manakah, individu sanggup secara resmi membuat barang kaṭhina? Dia mengetahui tindakan sebelumnya… dia mengetahui keuntungan. Memiliki delapan sifat inilah seorang individu sanggup secara resmi membuat barang kaṭhina. [7]
Karena berapa banyak individukah yang membuat pembuatan resmi barang kaṭhina tidak efektif? Karena berapa banyak individukah yang membuat pembuatan resmi barang kaṭhina efektif? Karena tiga individulah, pembuatan resmi barang kaṭhina tidak efektif. Karena tiga individulah, pembuatan resmi barang kaṭhina efektif. Karena tiga individu yang manakah, pembuatan resmi barang kaṭhina tidak efektif? Jika, berdiri di luar batas, dia menyatakan terima kasih[27]; jika, sewaktu berterima kasih, dia tidak bergabung dalam pembicaraan; jika, bergabung dalam pembicaraan, dia tidak memberitahukan bhikkhu yang lain.[28] Karena ketiga individu inilah pembuatan resmi barang kaṭhina tidak efektif. Karena tiga individu yang manakah pembuatan resmi barang kaṭhina efektif? Jika, berdiri pada batas, dia berterima kasih[29]; jika, sambil berterima kasih, dia bergabung dalam pembicaraan; jika, bergabung dalam pembicaraan, dia memberitahukan kepada bhikkhu lain. Karena ketiga individu inilah pembuatan resmi barang kaṭhina efektif. [8]
Berapa banyak pembuatan resmi barang kaṭhina tidak efektif? Berapa banyak pembuatan resmi barang kaṭhina efektif? Tiga pembuatan resmi… tidak efektif. Tiga pembuatan resmi… efektif. Tiga pembuatan resmi barang kaṭhina yang manakah yang tidak efektif? Ada kegagalan berkenaan dengan pakaian, dan kegagalan berkenaan dengan waktu, dan kegagalan berkenaan dengan pembuatan.[30] Tiga pembuatan resmi barang kaṭhina ini tidak efektif. Tiga pembuatan resmi barang kaṭhina yang manakah yang efektif? Ada sukses berkenaan dengan pakaian, sukses berkenaan dengan waktu, dan sukses berkenaan dengan pembuatan. Tiga pembuatan resmi ini… efektif. [9] [3]
Barang kaṭhina harus diketahui, pembuatan resmi barang kaṭhina harus diketahui, bulan pembuatan resmi barang kaṭhina harus diketahui, kegagalan pembuatan resmi barang kaṭhina harus diketahui, sukses pembuatan resmi barang kaṭhina harus diketahui, sindiran harus diketahui, pembicaraan tak langsung harus diketahui, apa yang sementara harus diketahui, penundaan harus diketahui, apa yang harus diserahkan harus diketahui.
[176] “Barang kaṭhina harus diketahui” maksudnya: klasifikasi segala hal ini,[31] kombinasi, nama,[32] umat beragama,32 pemberian nama,32 interpretasi,32 tanda khusus,32 ekspresi32—itu yang dikatakan, barang kaṭhina.
“Bulan untuk pembuatan resmi barang kaṭhina harus diketahui”[33] maksudnya: bulan terakhir musim penghujan harus diketahui.
“Kegagalan pembuatan resmi barang kaṭhina harus diketahui” maksudnya: kegagalan pembuatan resmi barang kaṭhina dalam dua puluh empat cara harus diketahui.[34]
“Sukses dalam pembuatan resmi barang kaṭhina harus diketahui” maksudnya: sukses dalam pembuatan resmi barang kaṭhina dalam tujuh belas cara harus diketahui.[35]
“Sindiran[36] harus diketahui” maksudnya: dia menyindir dengan berkata, “Saya akan secara resmi membuat barang kaṭhina dengan barang ini.”
“Pembicaraan tak langsung36 harus diketahui” maksudnya: dia membuat pembicaraan tak langsung dengan berkata, “Saya akan mendapatkan barang untuk barang kaṭhina dengan pembicaraan tak langsung ini.”
“Apa itu sementara36 harus diketahui” maksudnya: sebuah pemberian yang seharusnya tidak dimiliki sendiri harus diketahui.
“Penundaan36 harus diketahui” maksudnya: dua penundaan harus diketahui: penundaan pelaksanaan dan penundaan kepemilikan.
“Apa yang harus diserahkan36 harus diketahui” maksudnya: jika permulaan rusak sewaktu dibuat.
“Pembuatan resmi barang kaṭhina harus diketahui” maksudnya: jika barang untuk barang kaṭhina telah ditambah untuk Sangha, tindakan apa yang seharusnya dilakukan Sangha, tindakan apa yang seharusnya dilakukan bhikkhu yang merupakan pembuat resmi barang kaṭhina, tindakan apa yang seharusnya dilakukan bhikkhu yang berterima kasih[37]? Bhikkhu yang merupakan pembuat resmi barang kaṭhina seharusnya diberi tindakan resmi oleh Sangha yang mana tindakan itu diikuti oleh satu resolusi. Barang kaṭhina seharusnya dibuat pada hari yang sama oleh bhikkhu yang merupakan pembuat resminya setelah dia membersihkannya, meratakannya,[38] menghitungnya, memotongnya, menjahitnya, mencelupkannya, membuatnya diperkenankan. Jika dia ingin secara resmi membuat barang kaṭhina menjadi jubah luar maka jubah tua harus dipindahkan, sebuah jubah baru diberikan, dan dia seharusnya bergabung dalam pembicaraan dengan berkata, “Saya akan secara resmi membuat barang kaṭhina menjadi jubah luar.” Jika dia ingin secara resmi… untuk membuat jubah atas… Jika dia ingin secara resmi membuat barang kaṭhina menjadi jubah dalam… ucapan deṭngan berkata, “Saya akan secara resmi membuat barang kahina menjadi jubah dalam.” Setelah bhikkhu yang merupakan pembuat resmi barang kaṭhina telah mendekati Sangha, menata jubah luarnya menutupi satu bahu, mengulurkan tangan beranjali, dia mengatakan: “Yang Mulia sekalian, barang kaṭhina Sangha telah secara resmi dibuat, pembuatan resmi barang kaṭhina sesuai peraturan; berterima kasih.” Setelah dia menata jubah atasnya menutupi satu bahu dan mengulurkan tangan beranjali, dia seharusnya dikatakan demikian oleh para bhikkhu yang memberikan terima kasih: [177] “Bhante Yang Mulia, barang kaṭhina Sangha telah secara resmi dibuat, pembuatan resmi barang kaṭhina sesuai peraturan; kita berterima kasih.” Setelah seorang bhikkhu yang merupakan pembuat resmi barang kaṭhina telah mendekati beberapa bhikkhu, menata jubah atasnya menutupi satu bahu, mengulurkan tangan beranjali, dia berkata demikian pada mereka: “Yang Mulia sekalian, barang kaṭhina Sangha… berterima kasih.” … oleh para bhikkhu itu yang berterima kasih…” … kita berterima kasih”. Setelah seorang bhikkhu yang merupakan pembuat resmi barang kaṭhina mendekati seorang bhikkhu, … dia seharusnya berkata demikian padanya: “Bhante Yang Mulia… berterima kasih.” Setelah dia menata jubah atasnya menutupi satu bahu, mengulurkan tangannya beranjali, dia seharusnya dikatakan demikian oleh bhikkhu yang merupakan orang yang menyatakan terima kasih: “Bhante Yang Mulia, barang kaṭhina Sangha telah secara resmi dibuat, pembuatan barang kaṭhina sesuai dengan peraturan; Saya menyatakan terima kasih.” [4]
Sangha secara resmi membuat barang kaṭhina, sebuah kelompok… individu secara resmi membuat barang kaṭhina. Sangha tidak secara resmi membuat barang kaṭhina, sebuah kelompok tidak… individu secara resmi membuat barang kaṭhina. Jika Sangha tidak secara resmi membuat barang kaṭhina, jika sebuah kelompok tidak… jika individu secara resmi membuat barang kaṭhina: barang kaṭhina tidak secara resmi dibuat oleh Sangha, barang kaṭhina tidak secara resmi dibuat oleh sebuah kelompok, barang kaṭhina secara resmi dibuat oleh individu.
Sangha menceritakan Pātimokkha, kelompok menceritakan Pātimokkha, individu menceritakan Pātimokkha. Sangha tidak menceritakan Pātimokkha, kelompok tidak menceritakan Pātimokkha, individu menceritakan Pātimokkha. Jika Sangha… jika kelompok tidak menceritakan Pātimokkha, jika individu menceritakan Pātimokkha maka Pātimokkha tidak diceritakan oleh Sangha… tidak diceritakan kelompok, Pātimokkha diceritakan oleh individu.
Ketika Sangha lengkap, ketika sebuah kelompok lengkap, pada pelafalan oleh individu Pātimokkha diceritakan oleh Sangha… oleh sebuah kelompok… oleh individu. Pada cara yang sama Sangha tidak secara resmi membuat barang kaṭhina, sebuah kelompok tidak secara resmi membuat barang kaṭhina, individu secara resmi membuat barang kaṭhina: dengan rasa terima kasih Sangha, dengan pembuatan resmi oleh individu, barang kaṭhina dibuat secara resmi oleh Sangha… oleh sebuah kelompok, barang kaṭhina secara resmi dibuat oleh individu. [5]
Tergantung pada Kepergiannya, hak istimewa kaṭhinanya dianggap dipindahkan[39] oleh Sanak Matahari:
Dan Saya menanyakan padamu ini: Rintangan yang mana yang diputuskan terlebih dahulu? /
[178] Tergantung pada kepergiannya, hak istimewa kaṭhinanya dianggap dipindahkan oleh Sanak Matahari:
Dan Saya menjawabnya seperti ini: rintangan jubah diputuskan terlebih dahulu,
Pada perjalanan di luar batas, rintangan tempat tinggal diputuskan.[40] /
Tergantung pada penyelesaian jubahnya[41] hak istimewa kaṭhinanya dianggap dipindahkan oleh Sanak Matahari:
Dan Saya menanyakan padamu ini…
Dan Saya menjawabnya seperti ini: rintangan tempat tinggal diputuskan terlebih dahulu,
Ketika jubah diselesaikan, rintangan jubah diputuskan. /
Tergantung pada ketetapan hati[42] hak istimewa kaṭhinanya dianggap dipindahkan oleh Sanak Matahari:
Dan Saya menanyakan padamu ini…
Dan Saya menjawabnya seperti ini: dua rintangan diputuskan pada saat bersamaan. /
Tergantung pada bahan jubah yang dihilangkan[43] hak istimewa kaṭhinanya dianggap dipindahkan oleh Sanak Matahari:
Dan Saya menanyakan padamu ini…
Dan Saya menjawabnya seperti ini: rintangan tempat tinggal diputuskan terlebih dahulu,
Ketika jubah itu hilang, rintangan jubah diputuskan. /
Tergantung pada pendengaran beritanya[44] hak istimewa kaṭhinanya dianggap dipindahkan oleh Sanak Matahari:
Dan Saya menanyakan padamu ini…
Dan Saya menjawabnya seperti ini: rintangan tempat tinggal diputuskan terlebih dahulu,
Sewaktu ada kekecewaan pada bahan jubah, rintangan jubah diputuskan. /
Tergantung pada penyeberangan batas[45] hak istimewa kaṭhinanya dianggap dipindahkan oleh Sanak Matahari:
Dan Saya menanyakan padamu ini…
Dan Saya menjawabnya seperti ini: rintangan jubah diputuskan terlebih dahullu,
Ketika dia telah pergi ke luar batas, rintangan tempat tinggal diputuskan. /
Tergantung pada penarikan bersama dengan[46] hak istimewa kaṭhinanya dianggap dipindahkan oleh Sanak Matahari:
Dan Saya menanyakan padamu ini: Rintangan yang mana yang diputuskan terlebih dahulu?
Dan Saya menanyakan padamu seperti ini: dua rintangan itu diputuskan pada saat yang sama. [6]

Berapa banyak pemindahan hak istimewa bergantung pada Sangha, berapa banyak… pada individu, berapa banyak pemindahan hak istimewa kaṭhina tidak bergantung pada Sangha maupun individu? Satu pemindahan hak istimewa kaṭhina bergantung pada Sangha: penarikan sementara.[47] Empat pemindahan hak istimewa kaṭhina bergantung pada individu: yang bergantung pada kepergiannya, yang bergantung pada penyelesaian jubahnya, yang bergantung pada ketetapan hati, yang bergantung pada penyeberangan batas. Empat pemindahan hak istimewa kaṭhina tidak bergantung pada Sangha maupun individu: yang bergantung pada jubah yang hilang, yang bergantung pada pendengarannya, kekecewaan dari yang pengharapan, penarikan bersama dengan.[48] [1]
[179] Berapa banyak pemindahan hak istimewa kaṭhina yang dipindahkan dalam batas… luar batas, berapa banyak pemindahan hak istimewa kaṭhina yang mungkin dipindahkan dalam batas… luar batas? Dua pemindahan hak istimewa kaṭhina dipindahkan dalam batas: penarikan sementara dan penarikan bersama dengan. Tiga pemindahan hak istimewa kaṭhina dipindahkan di luar batas: yang tergantung pada kepergian, yang tergantung pada pendengaran, yang tergantung pada penyeberangan batas. Empat pemindahan hak istimewa kaṭhina mungkin dipindahkan dalam batas dan mungkin dipindahkan di luar batas: yang tergantung pada penyelesaian jubah, yang tergantung pada ketetapan hati, yang tergantung pada jubah yang hilang, kekecewaan pada pengharapan. [2]
Berapa banyak pemindahan hak istimewa kaṭhina termasuk satu awal, satu penghentian? Berapa banyak pemindahan hak istimewa kaṭhina yang termasuk satu awal, berbeda penghentian? Dua pemindahan hak istimewa kaṭhina termasuk satu awal, satu penghentian: penarikan sementara, penarikan bersama dengan.
Penarikan yang tersisa dari hak istimewa kaṭhina termasuk satu awal, berbeda penghentian. [3] [7]
Disimpulkan merupakan Sinopsis Kaṭhina

Ringkasannya:
Oleh siapa, bagaimana, lima belas, hal, dan sebab sebagai sumber,
Kondisi, klasifikasi, akar, dan awal, delapan individu, /
Dari tiga penggabungan, tiga, harus diketahui, dan pembuatan resmi dibandingkan dengan pelafalan,
Rintangan, tergantung pada, batas, dan mengenai awal dan penghentian. /
Disimpulkan merupakan Parivāra[49]


[1] Anatthata, tidak dibuat secara resmi, lihat BD. ii, 26, no. 3. MV. VII dicurahkan mengenai Kaṭhina. Ada formalitas tertentu bersama dengan peraturan ketat tentang pembuatan barang tenunan Kaṭhina yang baik menjadi jubah pada akhir musim hujan. Jadi “secara resmi membuat” kelihatannya terjemahan yang lebih baik untuk attharati (menyebar) sementara itu karoti untuk pembuatan sederhana, pembuatan. Bdgk. Vin-vn. 2697-2725, dinamakan Kaṭhinakkhandhaka.
[2] Lihat MV. VII, 1, 6.
[3] Lihat MV. VII, 1, 5.
[4] Nimittakamma atau secara harfiah, membuat tanda; lihat BD. iv, 355, no. 3. Kata yang diulas pada paragraf ini pemunculan pada MV. VII, untuk semuanya lihat BD. iv, 355 dan VA. 1111 yang mana merupakan bagian dari Ulasan Kuno mengenai Kaṭhinakkhandhaka pada VA. 1370.
[5] Nibbattessāmi, Saya akan membuatnya diproduksi, menjadi sesuatu.
[6] VA. 1111 mengartikannya dengan maksud: “untuk diserahkan sewaktu malam”; dan itu memberikan penjelasan pada Parivāra.
[7] Pada VA. 1112 dikatakan “semua ini termasuk dalam Parivāra”.
[8] Mātikā, lihat MV. VII, 1, 7 ;
[9] Palibodha, lihat MV. VII, 13.
[10] Ini menunjuk pada MV. VII, 1, 3. Lihat Vin-vn. Ayat 2725.
[11] payoga
[12] Saya menggunakan jenis paccaya yang ini, kondisi, dari Bud. Dicty. Nyanatiloka, Colombo, 1956, s.v. paccaya, walaupun ini mungkin di luar konteks aslinya.
[13] Pubbakaraṇa. VA. 1369 menyatakan “mulai dengan pembersihan”.
[14] Paccuddhāra, lihat Pengampunan 2, 3, 18, dan BD. ii, hal. 22 no. 3. juga lihat di bawah teks hal. 174 di mana dengan pasti berhubungan dengan pemindahan jubah dan VA. 1369 di mana berbunyi itu merupakan pemindahan jubah terluar dan lain-lain; ini mungkin menunjuk pada jubah tua.
[15] Adhiṭṭhāna, yakni bahan jubah kaṭhina. Lihat Pengampunan 1, 3, 1, 1, 4, 1 dan catatan pada BD. ii, hal. 7.
[16] Teks baca vatthu, kecuali VA. 1369 baca vattha, “pakaian,” itu mendukung dengan mengatakan vattha yang maksudnya jubah luar dan lain-lain.
[17] Āsā, anāsā. Lihat Vin. I, 259 ff dan BD. ii, 6, no. 4.
[18] Vicāraṇā, seperti pada MV. VII, 1, 5.
[19] MV. VII, 1, 5.
[20] Bandhana, MV. VII, 1, 5.
[21] Pada tiga jubah lihat BD. ii, hal. 1 no. 2.
[22] VA. 1370 berbunyi maksudnya bhikkhu berpikir “Saya secara resmi membuat jubah kaṭhina menjadi jubah luar, menjadi jubah atas, menjadi jubah dalam”.
[23] Bhūmi merupakan kata bermakna banyak yang mana kita sekarang harus menambahnya pada bahan atau barang itu, yakni dasar.
[24] Sangha harus memberikan bahan kaṭhina kepada bhikkhu, MV. VII, 1,4.
[25] Hanya jika ketiga jubah yang dibuat merupakan barang kaṭhina yang dibuat seperti biasanya.
[26] Ubbhāra, lihat teks hal. 136 pada [8]. Lihat Vin. I, 255, 300, BD. ii, 5, no. 3 dan VA. 1113.
[27] MV. VII, 1, 5.
[28] VA. 1109 memberikan interpretasi ini.
[29] MV. VII, 1, 6.
[30] Dijelaskan pada VA. 1370 seperti (i) barang yang tidak diizinkan, (ii) apa yang diberikan hari ini oleh pendonor akan diberikan besok oleh Sangha untuk pembuatan resmi, dan (iii) walaupun dipotong hari ini, barang itu tidak dibuat. Untuk klausa ini bdgk. MV. VII, 1, 5.
[31] VA. 1370 berbunyi bentuk bahan dan seterusnya.
[32] Kosa kata ini berada pada Dhs. 1306.
[33] “Pembuatan resmi barang kaṭhina” dijelaskan dengan paragraf panjang pada akhir [4].
[34] MV. VII, 1, 5.
[35] MV. VII, 1, 6.
[36] Untuk kosa kata ini lihat teks hal. 172.
[37] Bdgk. VA. 1109 yang menunjukkan pada Parivāra, kaṭhina dibuat oleh dua bhikkhu: bhikkhu yang membuatnya dan bhikkhu yang berterima kasih.
[38] Vimajjitvā, tidak di antara proses-proses yang telah diberikan pada MV. VII.
[39] MV. VII, 2, 1. Lihat BD. iv, 358, no. 7.
[40] Ayat disebut pada VA. 1112.
[41] MV. VII, 2, 1.
[42] Sanniṭṭhānantika, seperti pada MV. VII, 1, 7, 2, 1; lihat BD. iv, 359, no. 1. Baris ini dikutip pada VA. 1113.
[43] Seperti pada MV. VII, 1, 7, 2, 1.
[44] Savanantika, seperti pada MV. VII, 1, 7, 2, 1.
[45] Seperti pada MV. VII, 1, 7.
[46] Sahubbhāra, “bersama dengan” yang artinya penarikan hak istimewa dari para bhikkhu lain.
[47] Antarubbhāra, tidak ada pada MV. VII (?)
[48] Lihat MV. VII, 1, 7.
[49] Parivāraṁ niṭṭhitaṁ. Apakah ini maksudnya bahwa bahan yang sejauh ini dikemukakan merupakan kumpulan asli, dan bahwa bahan yang tersisa merupakan tambahan kemudian? Lihat Pengenalan hal. xiii; juga kesimpulan akhir pada teks hal. 226, Parivāro niṭṭhito.

Popular Posts