VII. (2) PENJELASAN TERPERINCI ALASAN-ALASAN
(Atthavasapakaraṇa)
Peraturan pelatihan ditetapkan oleh Tathāgata bagi siswa-siswanya karena sepuluh alasan,
[1] demi kebaikan Sangha, demi kedamaian Sangha, demi mengendalikan pikiran jahat individu, demi ketentraman kehidupan para bhikkhu yang berkelakuan baik, demi pengekangan kekotoran bathin kehidupan sekarang ini, demi memerangi kekotoran bathin dari keadaan yang akan datang, demi kebaikan bukan penganut, demi peningkatan jumlah penganut, demi pemeliharaan Dhamma sejati, demi melanjutkan Vinaya.
Yang mana merupakan kebaikan Sangha adalah kedamaian Sangha. Yang mana merupakan kedamaian Sangha adalah demi pengendalian pikiran jahat individu. Yang mana merupakan pengendalian pikiran jahat individu adalah demi ketentraman kehidupan para bhikkhu yang berkelakuan baik… Yang mana merupakan pemeliharaan Dhamma sejati adalah demi melanjutkan Vinaya.
Yang mana merupakan kebaikan Sangha adalah kedamaian Sangha. Yang mana merupakan kebaikan Sangha adalah demi pengendalian pikiran jahat individu… Yang mana merupakan kebaikan Sangha adalah demi melanjutkan Vinaya.
Yang mana merupakan kedamaian Sangha adalah demi pengendalian pikiran jahat individu… Yang mana merupakan kedamaian Sangha adalah demi melanjutkan Vinaya.
Yang mana merupakan kedamaian Sangha adalah kebaikan Sangha…
…………………………………………………………………………………………….
Yang mana demi melanjutkan Vinaya adalah kebaikan Sangha… Yang mana demi melanjutkan Vinaya adalah demi pemeliharaan Dhamma sejati.
Seratus arti,
[2] seratus klausa, dan dua ratus ungkapan,
Empat ratus pengetahuan terdapat dalam penjelasan terperinci
“alasan-alasan”.
Disimpulkan merupakan Penjelasan Terperinci Alasan-alasan [2]
DISIMPULKAN MERUPAKAN DIVISI AGUNG
[3]Ringkasannya:
Pertama-tama ada delapan pertanyaan,
[4] dan delapan lagi sebagai syarat,
[5]Ada enambelas untuk para bhikkhu dan enambelas untuk para bhikkhuni./
Perulangan berurutan,
[6] Sinopsis,6 dan juga Gradasi,
[7]Undangan
[8] dan mengenai alasan-alasan: Penggolongan Analisis Agung./
[1] Vin. iii, 212, dalam Takluk 1; juga Vin. iv, 213, dalam Takluk Para Bhikkhuni 1.
[2] VA. 1346 f. berkata “setiap permulaan kata (mūla) dari sepuluh kata ini (pada), dari sepuluh rangkap yang berhubungan dengan kata-kata lain disebut ‘seratus kata’ (padasata). Ada seratus arti (attha) karena kata berikutnya, dan seratus klausa (dhamma) karena klausa yang muncul terlebih dahulu… Seratus ungkapan (nirutti) karena ungkapan menjelaskan arti, seratus ungkapan karena ungkapan untuk kebenaran klausa (dhammabhūtānaṁ) membuat dua ratus ungkapan. Di dalam dua ratus arti terdapat seratus pengetahuan, dalam ratusan klausa terdapat seratus pengetahuan, dalam dua ratus ungkapan terdapat dua ratus pengetahuan—jadi empat ratus pengetahuan yang ditemukan.”
[3] VA. 1347 ini berarti “Ulasan mengenai Mahāvagga”. MV. Ada di Vin. i, I-360; Ulasannya mencakup keseluruhan VA. Vol. V. Tetapi uddāna yang sekarang mengikuti, menunjuk ke semua bahan Parivāra sampai di sini, kecuali tidak ada slogan untuk singkatan Bab V.
[4] Di atas I, 1-8, II, 1-8.
[5] Di atas I, 9-16, II, 9-16.
[6] Peyyāla-antarabhedā berkenaan, Saya percaya, kepada dua Bagian Bab IV di atas. Berkenaan dengan ini sebagai satu kepala berita dalam Mahāvagga dan mengizinkan untuk peniadaan yang menunjuk ke Bab V, total di atas akan dijumlah ke tujuh kepala berita yang diperlukan sampai poin ini.
[7] Di sini bacaannya ekuttarikaṁ ; pada baris terakhir bacaan hal. 141, itu adalah ekuttarikā. “Kesimpulan” bagaimanapun juga pada hal. 141 terbaca ekuttarakaṁ.
[8] Pavāraṇā daripada, sebagaimana pada permulaan Bagian VII, uposatha.