Skip to main content

Featured

034-Culagopalaka Sutta.

CULAGOPALAKA SUTTA Pendahuluan Seperti sutta 33, Sutta ini juga memperkenalkan kiasan mengenai penggem­bala cakap/mampu/tangkap dan tidak cakap tetapi mereka ini dipakai pada per­soalan subyek yang berbeda. Seorang penggembala (sapi) yang tidak cakap di­bandingkan dengan guru-guru agama yang tidak trampil di dalam dunia ini (karena mereka tidak tahu mengajar orang-orang hidup dengan penuh kedamaian, begitu juga guru lainnya karena mereka memilik kebahagiaan sendiri); dunia yang akan datang ( tidak mengetahui tindakan apa yang dianjurkan untuk mencapai kelah­iran kembali yang baik, atau memegang pandangan penghancur lainnya yang menya­takan tidak ada kehidupan berikutnya); yang menjadi milik Mara (seluruh dunia diliputi oleh keinginan dan hawa nafsu, sekalipun surga rasa keinginan atau buah atas dari keinginan itu menjadi milik Mara); apa saja yang bukan milik Mara (adalah dunia yang berupa atau tanpa rupa yang berada diluar jangkauan Mara; dasar mereka bukan keing

XVIII.BAIT-BAIT YANG MENYEBABKAN ORANG BERKERINGAT(Sedamocakagatha)

XVIII. BAIT-BAIT YANG MENYEBABKAN ORANG BERKERINGAT
(Sedamocakagāthā)

[216] Seseorang yang tidak berhubungan dengan para bhikkhu atau bhikkhuni,[1] makan tertentu tidak didapatkan di sini,[2]
Tidak ada pelanggaran bagi seseorang yang tinggal, terpisah dari[3]: pertanyaan-pertanyaan ini dipikirkan dengan baik-baik oleh para ahli. /
Lima hal yang tidak boleh diberikan,[4] lima yang tidak boleh dibagi[5] dinyatakan oleh Ahli Peramal Agung,
Tidak ada pelanggaran dalam memberikan,[6] dalam menggunakan: pertanyaan-pertanyaan ini dipikirkan dengan baik-baik oleh para ahli. /
Saya tidak mengatakan sepuluh individu,[7] sebelas untuk dihindari,[8]
Ada sebuah pelanggaran bagi seseorang yang menyambut seorang senior[9]: pertanyaan-pertanyaan ini… /
Bukan seseorang yang diskores, bukan juga orang yang dalam masa percobaan,
Bukan pemecahbelahan Sangha, maupun seseorang yang telah memeriksa kelompok,
Teguh dengan dasar persamaan kesatuan,[10] bagaimana bisa tidak ada pembagian dalam pelatihan?[11] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
5 Setelah ditanya, dia sampai pada Dhamma, apa yang terlatih, apa yang berhubungan dengan tujuan,
Dia tidak hidup maupun mati maupun mencapai nibbana. Individu yang mana yang dinyatakan oleh para Buddha[12]? Pertanyaan –pertanyaan ini… /
Saya tidak mengatakan tentang tulang selangka, di bawah pusar harus dihindari,
Bagaimana bisa ada pelanggaran yang termasuk Takluk karena hubungan seks?[13] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Seorang bhikkhu yang mengemis untuk mendapatkan gubuk bagi dirinya sendiri, tempatnya tidak ditandai,
Melebihi ukuran yang benar, melibatkan pengrusakan, tanpa sebuah tempat terbuka mengelilinginya: tidak ada pelanggaran.[14] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Seorang bhikkhu yang mengemis untuk mendapatkan gubuk bagi dirinya sendiri, tempatnya ditandai,
Dengan ukuran sebenarnya, tidak melibatkan pengrusakan, dengan tempat terbuka mengelilinginya: ada pelanggaran.[15] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Jika seseorang melakukan tindakan tanpa melibatkan jasmani, maupun bahkan berbicara kepada yang lain dengan suara,
Seseorang termasuk ke dalam pelanggaran serius, sebuah masalah karena dihancurkan.[16] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
10 Seorang yang baik seharusnya tidak melakukan secara jasmaniah, verbal atau bahkan kejahatan mental,
Bagaimana jika dia dikeluarkan merupakan dia dikeluarkan dengan baik?[17] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Tidak berkomunikasi dengan orang apapun melalui ucapan, jika dia tidak berkata apapun kepada yang lainnya
[217] Dia mungkin termasuk secara verbal, bukan secara jasmaniah.[18] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Peraturan-peraturan pelatihan yang dipuja oleh Buddha mulia bisa jadi empat Pertemuan Resmi,
Semuanya yang mana seseeorang dapat termasuk dalam satu percobaan.[19] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Jika dua bhikkhuni yang ditahbiskan bersamaan jika menerima sebuah jubah dari tangan keduanya,
Apakah pelangarannya berlainan?[20] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Empat orang setelah merencanakan bersama, memindahkan barang-barang berharga:
Tiga pelanggaran yang termasuk Takluk, satu bukan pelanggaran yang termasuk Takluk.[21] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
15 Dan apakah seorang wanita semestinya berada di dalam dan seorang bhikkhu di luar,
Seakan-akan tidak ada tempat di rumah[22]--karena ketidaksucian
Bagaimana bisa ada Takluk? Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Jika, setelah menerima minyak, madu, sirop gula, juga mentega Indian untuk dirinya sendiri, seseorang harus meletakkannya di samping,
Tujuh hari tanpa terlewati, kecuali ada alasan, ada pelanggaran karena mengambil sebagian dari mereka.[23] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Pelanggarannya merupakan pelanggaran Pengakuan Kesalahan mengenai pelanggaran yang lebih ringan yang termasuk Pengampunan
Bersama seseorang yang termasuk.[24] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Dua puluh bhikkhu mungkin berkumpul bersama dengan berpikir bahwa, lengkap,[25] mereka dapat melaksanakan tindakan resmi,
Seorang bhikkhu dapat berdiri sejauh dua belas yojana dan bahwa tindakan resmi dapat dibalikkan karena Sangha tidak lengkap.[26] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Dan seorang pembicara melalui suara tanpa gerakan untuk panjangnya perjalanan
Semuanya termasuk enam puluh empat pelanggaran serius bersama yang mana penyesuaian harus dibuat.[27] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
20 Berbusana dengan jubah dalam,[28] jubah luar ganda28 dikenakan,
Semuanya ini untuk diserahkan. Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Dan bahkan tidak ada gerakan, juga tidak ada resolusi, juga tidak ada Sang Penakluk yang mengatakan “Ayo, bhikkhu”,
Bahkan tidak ada untuk pengungsi untuk yang satu ini, bagaimanapun juga pentahbisannya adalah tetap selamanya.[29] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Jika seseorang membunuh wanita yang bukan ibunya dan jika dia membunuh laki-laki yang bukan ayahnya,[30]
Jika seorang dungu membunuh orang yang bukan ariya, karena ini dia akan mendapat yang selanjutnya dengan segera.[31] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Jika seseorang membunuh wanita yang merupakan ibunya dan dia membunuh laki-laki yang merupakan ayahnya,
Setelah membunuh ibu dan ayah, bukan karena ini dia akan mendapat yang selanjutnya dengan segera.[32] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
[218] Belum ditegur, belum diingatkan, sebuah tindakan resmi dapat dilakukan bagi seseorang tanpa bertemu,
Sewaktu dilakukan tindakan resmi akan dilakukan dengan baik, dan Sangha, pelaksana, tidak akan terdapat pelanggaran.[33] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
25 Setelah ditegur, setelah diingatkan, sebuah tindakan resmi dapat dilakukan bagi seseorang saat bertemu,
Dan ketika dilakukan tindakan resmi mungkin tidak dilakukan dengan baik, dan Sangha, pelaksana, akan timbul pelanggaran.[34] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Ada pelanggaran mengenai penebangan,[35] tidak ada pelanggaran mengenai penghentian,[36]
Ada pelanggaran mengenai penyembunyian,[37] tidak ada pelanggaran mengenai penutupan.37 Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Membicarakan kebenaran adalah pelanggaran serius,[38] pembohongan merupakan pelanggaran ringan bagi pembicara,[39]
Berbohong merupakan pelanggaran serius,[40] dan kebenaran merupakan pelanggaran ringan bagi pembicara.[41] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Sesuatu yang diberikan, diwarnai dengan warna bahkan jika diizinkan,
Itu merupakan pelanggaran karena menggunakannya.[42] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Seorang bhikkhu makan daging setelah matahari terbenam,
Jika dia tidak menjadi marah maupun gusar maupun sakit badan,
Tidak untuknya ada pelanggaran, dan peraturan ini diajarkan oleh Well-Farer.[43] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
30 Tidak bergelora dalam pikiran,[44] maupun sampai sekarang dengan pikiran terfokus pada pencurian,[45] maupun bahkan jika dia bermaksud “setelah kematian”,[46]
Bagi dia yang memberikan tiket voting ada “yang harus dihancurkan”, bagi dia yang menerima pelanggaran berat.[47] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Bukan juga apa yang disetujui mengenai sebagai tempat tinggal di hutan yang berbahaya, bukan juga perjanjian yang diberikan oleh Sangha,
Dan bukan untuknya kathina dibuat secara formal, jika dia, setelah mengesampingkan jubah di sana, melanjutkan sampai setengah yojana.
Tidak ada pelanggaran untuknya sampai matahari terbit.[48] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Semua jenis secara jasmaniah, bukan verbal, hal-hal
Secara bersama dia mungkin termasuk dalam pelanggaran pada saat bersamaan.[49] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Semua jenis secara jasmaniah, bukan verbal, hal-hal
Secara bersama dia mungkin termasuk dalam pelanggaran pada saat bersamaan.[50] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Tiga wanita—dalam hal seks: bahwa dia tidak akan terlibat dalam, tiga laki-laki dan tiga non-ariya dan tiga kasim.[51]
Dan dia tidak akan melakukan seks yang berhubungan dengan surat[52]--bisa saja dia dihancurkan karena hubungan seks.[53] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
35 Seseorang dapat diminta untuk memberikan bahan jubah kepada ibunya[54] jika itu belum diubah[55] untuk Sangha,
Dari apakah ada pelanggaran untuknya, dan tidak ada pelanggaran untuk sanak saudaranya?[56] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
[219] Seorang yang marah menyenangkan, seorang yang marah keji.
Jadi peraturan apa itu yang menyebut yang mana seorang yang marah terpuji?[57] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Laki-laki yang puas menyenangkan, laki-laki yang puas keji,
Jadi peraturan apa yang menyebut yang mana seorang laki-laki yang puas keji? Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Dapatkah seseorang secara bersamaan termasuk dalam Pertemuan Resmi, pelanggaran berat, Pengakuan Kesalahan, yang untuk Diakui, dukkhata?[58] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Keduanya berumur dua puluh tahun, bagi keduanya ada satu pembimbing, satu guru, satu resolusi:
Satu ditahbiskan, satu belum ditahbiskan.[59] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
40 Tidak diizinkan, bahkan tidak diwarnai dengan warna—dengan memakai itu dia bisa pergi kemanapun yang dia suka,
Dan tidak ada pelanggaran untuknya; dan peraturan ini diajarkan oleh Well-Farer.[60] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Seseorang yang tidak memberikan, seseorang yang tidak menerima, untuknya seorang penerima tidak pernah ada,
Dia termasuk dalam pelanggaran serius, bukan merupakan pelanggaran ringan karena dia menikmatinya.[61] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Seseorang tidak memberikan, seseorang yang tidak menerima, untuknya seorang penerima tidak pernah ada,
Dia termasuk dalam pelanggaran ringan, bukan pelanggaran berat karena kenikmatannya.[62] Pertanyaan-pertanyaan ini… /
Seseorang termasuk pelanggaran serius yang dapat disingkirkan dengan, di luar ketidaksopanan dia menyembunyikan[63];
Bukan seorang bhikkhuni, dan dia tidak akan menerima kesalahan.[64] Pertanyaan-pertanyaan ini dipikirkan dengan baik-baik oleh para ahli. /
Disimpulkan merupakan Bait-bait yang menyebabkan Orang Berkeringat

Ringkasannya:
Tidak dalam kelompok, tidak untuk dibuang, dan sepuluh, bukan seseorang yang disekors,
Dia datang pada Dhamma, di atas tulang selangka, dan dua mengenai mengemis untuk dirinya sendiri, /
Dan tidak ada tindakan jasmani—serius, tidak ada secara jasmani maupun verbal (setan),
Tidak membicarakan, dan pelatihan, dan dua, empat orang, /
Seorang wanita, dan minyak, Pengampunan, dan para bhikkhu, lama berjalan,
Dan berbusana, dan bukan gerakan, jika seseorang membunuh bukan ibu atau ayah, /
Belum ditegur, setelah ditegur, pemotongan, dan pembicaraan kebenaran,
Dan diberikan, setelah matahari terbenam, tidak bergelora, dan bukan tempat tinggal di hutan, /
Verbal secara jasmani dan tiga wanita juga, kepada ibu,
Seorang yang marah menyenangkan, puas, dan Pertemuan Resmi, keduanya, /
Tidak diizinkan, seseorang yang tidak memberikan, seseorang yang tidak memberikan, seseorang termasuk dalam pelanggaran serius:
Bait-bait yang menyebabkan Orang Berkeringat merupakan Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat jelas oleh Para Ahli. /


[1] Berkenaan dengan Uposatha dan Undangan. Bdgk. Pengakuan Kesalahan 69, 2, 1.
[2] Dua jenis makan, sambhoga, dijelaskan pada Pengakuan Kesalahan 69, 2, 1. Di sini VA. 1391 mengartikan bahwa dia tidak mendapatkan makanan yang dilarang.
[3] VA. 1391 mengartikan jika tempat tidur berada di dalam rumah, sakagāraseyyā. Bdgk. Vin. i, 109.
[4] Vin. ii, 170.
[5] Ibid. 171.
[6] VA. 1391 berbunyi ini harus dimengerti yang berhubungan dengan seorang bhikkhuni yang merupakan ibu seorang anak kecil.
[7] Ibid. hubungkan ini dengan Senāsanakkhandhaka, CV. VI.
[8] Ibid. hubungkan ini dengan Mahākkhandhaka, MV. VIII, dan bhikkhu telanjang—mungkin berkenaan dengan MV. VIII, 28.
[9] Apakah ini berkenaan dengan CV. VI, 6, 5? VA. adalah diam. Bagaimanapun juga lihat di atas XV, 14, 6.
[10] F.M. 10, 2; Pengakuan Kesalahan 81, 2, 1.
[11] VA. 1391 berbunyi pertanyaan ini berhubungan dengan bhikkhu yang dulunya merupakan tukang pangkas, MV. VI, 37.
[12] VA. 1391: pertanyaan ini menyangkut Buddha mode, nimmita-buddha. Apakah ini merupakan gambaran Buddha?
[13] Pertanyaan ini mengenai tubuh tanpa kepala atau tubuh yang mata dan mulutnya berada pada dadanya; lihat Vin. iii, 107.
[14] VA. 1391 berbunyi ini berkenaan dengan gubuk beratap rumput. Lihat F.M. 6, 3, 16. Bukan pelanggaran jika seorang bhikkhu membangunnya. Ayat suci ini dikutip pada VA. 574.
[15] Ini menunjuk pada gubuk Dhaniya, yang mana sabbamattikāmaya (kata kunci pada VA. 1391); lihat Takluk II, 1, 1, 2. Pelanggaran dalam membangun gubuk jenis ini merupakan pelanggaran dukkhata. Bagian lain dilemma menyangkut gubuk yang tidak diperinci terbuat dari Lumpur atau tanah liat ada pada F.M. 6.
[16] Garukaṁ chejjavatthuṁ. VA. berbunyi pertanyaan ini mengenai bhikkhuni yang menyembunyikan kesalahan bhikkhuni yang lain, Takluk Bhikkhuni II. Kata chejja berhubungan dengan Takluk walaupun tidak muncul pada Takluk Bhikkhuni II.
[17] VA. 1391 berbunyi pertanyaan ini mengenai ketidakmampuan, abhabba, orang-orang, dimulai dari kasim. Lihat MA. 1, 61-68. Untuk orang-orang kesebelas VA. berbunyi melihat contohnya MV. VIII, 30, 1.
[18] Pertanyaan ini mengenai pembohongan walaupun pelanggaran itu tidak dapat diklarifikasi. Untuk bhikkhu yang duduk diam setelah diberikan pengarahan yang tidak sah secara legal, pelanggarannya bukan merupakan pelanggaran pembukaan pikiran. Akibatnya apa yang seharusnya sudah diklarifikasi tetapi belum diklarifikasi. Pelanggaran ini dari kemunculannya dengan tanpa tindakan pada pintu suara, VA. 1391 f.
[19] F.M. 3 Para Bhikkhuni.
[20] Kemungkinan menunjuk pada Pengakuan Kesalahan 25. Dua pelanggaran tersebut termasuk Pengakuan Kesalahan dan dukkhata, menurut apakah penerimaan dari tangan seorang bhikkhu atau bhikkhuni.
[21] VA. 1392 menunjuk pada Takluk II. Lihat II, 4, 29. Tetapi di sini tidak menyebutkan guru dan tiga murid sebagaimana adanya pada VA. 1392 dan VA. 366 di mana ayat suci ini dikutip. Pelanggaran yang tidak termasuk Takluk merupakan pelanggaran berat.
[22] pertanyaan ini kelihatannya berkenaan dengan CV. V, 35, 2 di mana kata chidda, tempat, muncul, sebagaimana pada santhata, VA., sesuatu seperti toilet. Para bhikkhuni tidak diperkenankan menggunakan toilet, CV. X, 27, 3.
[23] Pengampunan 23, Pengakuan Kesalahan 39; lihat juga MV. VI, 15, 10.
[24] “Pelanggaran yang lebih ringan”, suddhaka, muncul hanya, Saya rasa pada Vin. ii, 67, maka itu tidak ada pada Takluk atau F.M. Itu digunakan dengan yang berhubungan dengan menyembunyikan pelanggaran atau tidak menyembunyikannya di mana akan melibatkan pelanggaran dukkhata bagi pelanggar atau dirinya akan berurusan dengan peraturan. VA. 1392 berbunyi bahwa bait ini mengenai memperoleh, bagi siapapun yang memperoleh dua jubah, satu untuk dirinya sendiri dan satu untuk yang lainnya yang merupakan perolehan milik Sangha. Termasuk pada seseorang yang melakukan pelanggaran Pengakuan Kesalahan yang termasuk Pengampunan dan dalam pelanggaran Pengakuan Kesalahan yang termasuk pelanggaran yang “lebih ringan”. VA. tertulis suddhika-. Pertanyaan ini kemungkinan menunjuk pada Pengampunan 7.
[25] Sangha rangkap dua puluh berhak mengambil bagian dalam semua tindakan resmi, Vin. I, 319.
[26] VA. 1392 berbunyi pertanyaan ini menyangkut gāmasimā mengenai perbatasan yang berupa pedesaan, bdgk. VA. 1055 yakni kota Benares dengan jarak dua belas yojana—mungkin menunjuk pada MV. II, 11-13 atau 24. Tidak ada satupun tindakan resmi yang dapat dilakukan dengan Sangha yang tidak lengkap, MV, II, 23, 2.
[27] VA. 1392 berbunyi pertanyaan ini mengenai perantara (F.M. 5); sepertinya menunjuk secara khusus pada F.M. 5, 4, 12: jika dia tidak menerima hanya memeriksa dan membawa kembali.” VA. 558 mencatat ayat ini dan berpikir bahwa jumlah pelanggaran sama dengan jumlah wanita penerima pesan dari bhikkhu. VA. 559 berbicara mengenai enam puluh empat pelanggaran yang disebutkan pada ayat di atas.
[28] Ijin untuk mengenakan ini tertuang pada Vin. I, 289. Semua jubah, bagaimanapun juga, untuk diserahkan oleh bhikkhu yang menyuruh seorang bhikkhuni yang bukan sanak saudaranya untuk mencucikannya (Pengampunan 4).
[29] Menunjuk pada pentahbisan Mahāpajāpati.
[30] VA. 1393 berbunyi pertanyaan ini mengenai perubahan jenis kelamin (lihat Vin. iii, 35, Takluk 1, 10, 6), ibu telah berubah menjadi laki-laki dan bapak menjadi wanita, jadi orang yang membunuh mereka mungkin tidak bersalah akan pembunuhan ibu atau pembunuhan ayah.
[31] Anataraṁ phuse. Apakah ini maksudnya kehidupan selanjutnya? Atau sebuah pelanggaran yang akibatnya langsung diterima?
[32] VA. 1393 berbunyi pertanyaan ini mengenai memiliki hewan sebagai orang tua, seperti putera singa, dan pertapa yang merupakan wujud muda dari rusa betina. Kasus terakhir berkenaan dengan Isisingatāpasa, lihat Miln. 124, Jā. No. 523, 536, Mhvu. Transln. iii, 140. Lihat juga Mhvu. Transln. iii, 148 f. bagi anak rusa betina yang lain yang lahir.
[33] VA. 1393 berbunyi bait ini mengenai pentahbisan dengan menggunakan pengantar pesan—berkenaan dengan pentahbisan para bhikkhuni, lihat CV. X, 22.
[34] Ibid. menunjuk pada pentahbisan para kasim, dll. Lihat MV. 1, 61 ff. Bagaimanapun juga Kurundiya adalah pendapat lain.
[35] Ibid. berbunyi dalam merobohkan pohon di hutan ada Takluk (lihat Takluk II, 4, 18); dalam memotong rumput dan tanaman menjalar merupakan pelanggaran Pengakuan Kesalahan (Apakah ini berkenaan dengan Pengakuan Kesalahan II ?); dalam memotong organ pria merupakan pelanggaran berat (Takluk 1).
[36] Tidak ada pelanggaran dalam memotong rambut atau kuku seseorang—lihat CV. V, 27, 1-3.
[37] Kedua kata adalah chādentassa; pelanggarannya adalah menyembunyikan pelanggaran sendiri atau orang lain, tetapi tidak ada pelanggaran karena menutupi atau mengatapi rumah dengan jerami, dll.
[38] Itu terjadi ketika seorang bhikkhu memaki seorang wanita dengan mengatakan “Kamu cacat, kamu adalah seorang hermafrodit” (F.M. 3, 3, 1).
[39] Pengakuan Kesalahan 1.
[40] Takluk IV.
[41] VA. 1393: berkata kebenaran ketika mengumumkan apa yang benar merupakan pelanggaran ringan.
[42] VA. berbunyi pertanyaan ini menyangkut seseorang yang menggunakan jubah yang seharusnya diserahkan. Lihat Pengampunan 1, 4; 2, 3, 18; 3, 2, 3.
[43] Pertanyaan ini mengenai “perenung”, lihat CV. V, 25. “kelonggaran” ini dikutip pada Kkvt. 109.
[44] Seseorang yang berkobar dalam pikirannya termasuk pada Takluk 1.
[45] Seseorang yang pikirannya begitu direncanakan termasuk pada Takluk II.
[46] Jika dia begitu berencana dia termasuk dalam Takluk III. VA. 1393 berbunyi bhikkhu pemecah belah tidak mempunyai tiga sifat ini.
[47] Lihat teks hal. 213; terjemahan hal. 344, no. 4. VA. 1393 yang menyatakan bahwa ini berkenaan dengan perpecahan dan peniru perpecahan.
[48] Pengampunan 29.
[49] VA. 1393 berbunyi ayat ini mengenai memegang bersama rambut dan jari-jari tangan beberapa wanita—lihat F.M. 2. dikutip pada VA. 841 di mana pada penjelasan Pengakuan Kesalahan 39, menambah kata “sembilan”. Itu menunjuk pada sembilan makanan mewah. Jika, contohnya, seseorang meletakkan mereka dalam satu hidangan dan makan sepotong setiap macam, seseorang termasuk dalam sembilan pelanggaran Pengakuan Kesalahan.
[50] VA. 1393 berbunyi ayat ini mengenai pembicara kata-kata kotor yang dimulai dari “Kamu semua cacat”—lihat F.M. 3, 3, 1, dan lihat lima ayat di atas.
[51] VA. 1393 f. berbunyi ayat ini mengenai tiga wanita. Dari ini semua, satu diikuti kata kerja tunggal tidak terlibat dalam apa yang dikatakan seks; setelah mendekati tiga laki-laki dia tidak terlibat seks. Tiga “kasim bukan ariya” berarti: tiga hermafrodit bukan ariya dan tiga kasim. Setelah mendekati enam orang ini dia tidak terlibat seks. Ayat ini dikutip pada VA. 905 pada penjelasan Takluk Para bhikkhuni IV.
[52] Byañjanasmiṁ. Ini maksudnya dia tidak secara nyata melakukan hubungan seks.
[53] Pertanyaan ini menyangkut pelaku delapan hal (Takluk Para Bhikkhuni IV) dan mengenai seorang bhikkhuni yang menunjukkan hasratnya pada seorang laki-laki dengan delapan cara.
[54] Bdgk. MV. VIII, 22; Pengakuan Kesalahan Para Bhikkhuni 28, 2, 2.
[55] Pariṇata.
[56] Ayat ini sepertinya menunjuk pada Pengampunan 24. VA. 1394 berbunyi mengenai “meningkatkan kesadaran penuh pada penggunaan pakaian pada musim penghujan Piṭṭhiyasamaye, dan bahwa yang analisisnya dinyatakan dalam Ulasan peraturan pakaian pada musim penghujan”. Piṭṭhiyasamaya dijelaskan pada VA. 720 sebagai tujuh bulan di antara hari terakhir dari dua minggu terang bulan purnama Kattikā sampai permulaan bulan sempurna Jettha (Jetthamūlapunnamā, bdgk. Da. 6).
[57] VA. 1394 berbunyi ayat ini dan berikutnya mengenai kebiasaan sekte lain; dan itu berkenaan dengan tiga hal, tetapi tidak memperjelasnya. Mungkin menerima makanan dengan satu tangan (Vin. I, 90, iii, 245), dalam sebuah tempat dari labu (Vin. ii, 114) dan dalam panci air (Vin. ii, 115) yang dimaksud. Laki-laki yang marah itu mungkin orang awam yang berkeberatan pada para bhikkhu yang mengadopsi kebiasaan ini.
[58] VA. 1394: ini mengenai pergi ke langit, ākāsagata, jika dengan kekuatan luar biasa, satu dari dua samanera yang tengah duduk terbebas dari tanah sejauh jangkauan luas rambut dia disebut belum ditahbiskan. Ketika dia telah kembali ke tanah sebuah tindakan resmi tidak dapat dilakukan oleh Sangha. Jika dilakukan, itu dapat dibalik.
[59] Ini mengenai bhikkhuni yang dipenuhi hasrat mengambil makanan pindapatta dari tangan seorang laki-laki yang dipenuhi dengan hasrat (F.M. Para bhikkhuni 5) dan makan daging sisa yang dilarang yang dihancurkan dengan daging manusia (Vin. I, 118), bawang putih (Pengakuan Kesalahan Para Bhikkhuni 1) dan makanan mewah (dijelaskan pada Pengakuan Kesalahan 39) dan lihat Conf. 1-8 Para Bhikkhuni. Pelanggaran-pelanggaran di atas semua tercakup dalam peraturan-peraturan ini dan penjelasan lebih luasnya pada Ulasan Kuno.
[60] VA. berbunyi ayat ini mengenai bhikkhu yang jubahnya dicuri (Pengampunan 6) dan mengarahkan kita pada Ulasan mengenai peraturan (VA. 665 ff yang menyebut ayat ini).
[61] F.M. Para Bhikkhuni 6. VA. 914 mengutip ayat ini.
[62] F.M. Para Bhikkhuni 5, 2, 2: seorang bhikkhuni yang dipenuhi hasrat menerima air untuk pembersihan gigi dari seorang laki-laki yang dipenuhi hasrat: pelanggaran dukkhata.
[63] Pengakuan Kesalahan 64.
[64] Ini mungkin menunjuk kepada F.M. 10. VA. 1395 tanpa suara menunjuk pada kesimpulan Pertemuan Resmi Para Bhikkhuni (Vin. iv, 242) di mana keduanya tujuh belas pelanggaran alami ini dan mānatta dua minggu bagi seorang bhikkhuni yang termasuk dalam salah satu yang dinyatakan, sebagaimana pada VA. 1395.

Popular Posts